Selasa, 12 April 2011

PENDIDIKAN DI JEPANG


PENDAHULUAN
Jepang adalah termasuk industrial kelima di dunia. Meskipaun telah maju masyarakatnya berkat ilmu dan teknologi, namun banyak pula permasalahan kependidikan yang perlu di pecahkan oleh Negara tesebut. Namun perlu diperhatikan, kemajuan yang telah diraih jepang setelah perang dunia II itu merupakan produk (hasil) dari proses kependidikan yang dikelola secara konsisten dan terarah.[1]
Jepang merupakan salah satu Negara termaju dalam berbagai bidang kehidupan ekonomi, teknologi, ilmu pengetahuan, social, politik. Tidak diragukan lagi bahwa Jepang merupakan salah satu Negara di Asia yang produktifitas masyarakatnya begitu tinggi. Tentu saja pada pengaturan pendidikan yang diperlakukan.
Dalam makalah ini akan kami bahas bagaimana sistem yang diterapkan di Jepang, serta bagaimana tehnik pelaksanaannya sehingga jepang menjadi Negara yang maju di banding Negara-negara di Asia pada umumnya.

STUDI TENTANG POTRET SISTEM
PENDIDIKAN DI JEPANG

A.      Tinjauan Geografis
Jepang merupakan konstitusional di barat laut samudra pasifik, terdiri dari empat pulau besar yaitu Hokaido, Hanshu, Kyushu dan Shikoku. Selain itu juga ada kepulauan Ryukyu (termasuk P. Okkinawa) dan beberapa pulau kecil luasnya 377.385km. kepulauan jepang merupakan bagian dari barisan pegunungan muda yang menandai tepi samudra pasifik. Dikepulauan Jepang terdapat 192 gunung api aktif dan endapan vulkanisnya hampir meliputi 25% dari seluruh permukaan wilayah negeri ini. Daerah gunung api aktif dan sumber air panas terdapat di Hokkaido, Honshu tengah dan utara, serta di Kyushu selatan. Gempa bumi sering terjadi setiap tahun tercatat lebih dari seribu kali gempa bumi. Meskipun demikian, gempa bumu hebat yang cukup kuat untuk menghancurkan bangunan, hanya terjadi kira-kira 5 tahun sekali. Negeri ini benar-benar kekurangan dataran rendah. Dari seluruh wilayah daratannya, hanya kira-kira 13 persen saja yang dapat dibudi dayakan.[2]

B.       Sisten Pemerintahan
Jepang menjalankan system pemerintahan yang demokratis. Semua warga Negara yang sudah dewasa berhak memberikan suara dan mencalonkan dari pemilihan nasional dan pemilihan daerah. Sistem pemerintahan didasarkan pada konstitusi (undang-undang dasar) jepang yang kadang kala disebut konstitusi perdamaian. Dimana konstitusi perdamaian menentukan peranan besar, hak dan kewajiban rakyat, tanggung jawab berbagai instansi pemerintah serta berbagi aturan mengenai bagaimana pemerintahan dijalankan.[3]
Konstitusi tahun 1946 yang diberlakukan pada tanggal 3 mei 1947, menetapkan kaisar sebagai lambang Negara dan kesatuan bangsa. Kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat, dan wewenang legislative dipegang oleh Diet (parlemen) yang terdiri dari dua majelis terpilih yaitu: Dewan perwakilan dan Dewan penasehat.[4] Kaesar tidak mempunyai kekuasaan yang berkaitan dengan pemerintahan. Keluarga kekaisaran berasal dari abad-abad yang lalu yang merupakan dinasti tertua yang tak pernah terputus di dunia. Kaisar dan permaisuri tinggal di istana kekaisaran di Tokyo, sejak tahun 1868, Tokyo merupakan ibu kota Jepang, sebuah kota metropolitan yang terdapat penduduknya, tetapi teyap bersih dan aman.

C.       Income Negara
Beberapa sumber ekonomi jepang berasal dari sector pertanian, perikanan dan perindustrian. Pada sector pertanian Jepang mengembangkan tanaman-tanaman seperti kentang, tebu, apel, anggur, jeruk, the, tembakau, dan minyak nabati. Pada sector lain, sejak zaman dahulu ikan telah menjadi sumber protein utama di Jepang. Hasil tangkapan ikannya terutama berasal dari arus dingin Oyashio dan arus hangat dari Kuroshoi kemudian bertemu di tangjung Unubo (Honshu). Jepang merupakan salah satu Negara perikanan yang besar dari pengekspor ikan terbesar, sumber lainnya adalah mutiara.
Sumber ekonomi Jepang yang lainya adalah sector perindustrian Jepang memiliki industry berteknologi tinggi bidang otomotif, elektronik, perkakas, mesin, baja dan logam non besi, industry perkapalan, industry pesawat terbang, kimia, tekstil, kertas (plup) dan industry pengelolaan makanan.[5]

D.      Sistem Pendidikan di Jepang
1.         Filsafat Pendidikan
Filsafat Jepang mengatakan “anak-anak Jepang adalah harta karun Negara”. Nasib bangsa masa depan diyakini ada dipundak anak-anak mereka. Sihingga sistem pendidikan nasional Jepang lebih di arahkan demi kemajuan anak-anak bangsa mereka mendatang.
Diberlakukannya hokum dasar pendidikan (fundamental law of education) yang pada hakikatnya merupakan statement filsafat pendidikan demokratis yang berbeda dengan imperiel rescript on education. Dalam imperiel rescript on education disebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kesetiaan dan ketaatan bagi kaisar agar dapat memperoleh persatuan masyarakat dibawah ayah yang sama yakni kaisar.
Adapun tujuan pendidikan menurut fundamental law of education adalah untuk meningkatkan perkembangan kepribadian secara utuh menghargai nilai-nilai individu dan menanamkan jiwa yang bebas.
2.         Kebijakan di Bidang Pendidikan
Setelah perang, mulai 3 november 1946, konstitusi baru Jepang menetapkan kebijakan pendidikannya atas dasar hak asasi manusia (pasal 14), jaminan kebebasan berfikir dan hati nurani (pasal 19), kebebasan beragama (pasal 20), kebenasan akademik (pasal 23) dan hak bagi semua orang untuk mendapatkan pendidikan sesuai dengan kemampuan mereka (pasal 26). Pada maret 1947 melalui peraturan pendidikan sekolah (school education law) di tetapkan susunan dasar sistem pendidikan keseluruhan atas dasar 6-3 3-4 beserta tujuan khusus pada tiap jenjangnya.[6]
3.         Pengembangan Kurikulum dan Tenaga Pendidikan
Kurikulum di sekolah-sekolah Jepang pada semua tingkatan mencerminkan tujuan kembar antara modernisasi dan persatuan. Tingkat dasar menitikberatkan pada pendidikan moral, music, dan sejarah Jepang serta memberikan pengantar untuk ilmu-ilmu praktis.[7]
Perencanaan kurikulum melibatkan kementrian pendidikan, board of education, dan masing-masing sekolah. Namun tanggung jawab perencanaan kurikulum dibebankan kepala sekolah dan pelaksanaan kurikulum dilakukan melalui kerjasama semua staf pengajar.
Menurut Course of Study sekarang, kurikulum dirancang berdasarkan pada empat prinsip berikut:
a.         Setiap sekolah harus merencanakan kurikulum yang sesuai.
b.        Perencanaan kurikulum di masing-masing sekolah harus mengikuti peraturan dan course of study.
c.         Kondisi actual di masyarakat dan sekolah harus dipertimbangkan.
d.        Tahap perkembangan dan karakteristik pikiran dan bahan murid harus di pertimbangkan.[8]
Ada empat hal yang menjadi dasar semangat bagi proses belajar di jepang, yaitu:
a.         Semangat
b.        Sosialisasi
c.         Kreatif
d.        Cerdas[9]
Sedangkan metode pengajaran yang digunakan di sekolah-sekolah Jepang adalah kombinasi dari penjelasan dan Tanya jawab guru, distribusi antar mrid dan eksplorasi oleh murid dengan menggunakan alat pembelajaran.
Adapun tenaga kerja kependidikan di Jepang di ambil dari tenaga pendidik local yang dikembangkan serta di awasi oleh penasehat-penasehat dari Amerika. Disamping mendapatkan pendidikan dasar keguruan, para pendidik juga menggunakan alat bantu audiovisual dan diskusi. Banyak local karya nasional diselenggarakan untuk melatih guru agar dapat menganalisa cara-cara untuk meningkatkan karakteristik individu antara siswa.

E.       Sistem Penjenjangan Pendidikan
1.         Pendidikan pra sekolah
Taman kanak-kanak menerima murid berusia 3 sampai 5 tahun, untuk lama pendidikan 3 tahun. Anak berusia 3 tahun di terima dan mengikuti pendidikan selam 3 tahun, sedangkan anak usia 4 tahun berarti menempuhnya selama 3 tahun, dan usia 5 tahun berarti menempuh pendidikannya hanya 1 tahun.
2.         Pendidikan wajib
Wajib sekolah berlaku bagi anak usia 6-15 tahun. Tiap anak bersekolah di SD pada usia 6-12 tahun dan di SMP hingga 15 tahun. Pendidikan wajib ini bersifat Cuma-Cuma tanpa bayar bagi semua anak. Anak-anak dari keluarga tidak mampu mendapatkan bantuan khusus dari pemerintah pusat dan daerah untuk biaya makan siang disekolah, piknik, kebutuhan belajar, perawatan kesehatan, dan lain-lain.
3.         Pendidikan menengah atas
Jurusan di SMA dapat dikategorikan kedalam beberapa jenis yaitu jurusan umum (akademis), pertanian, tehnik, perdagangan, perikanan, home economic, perawatan dan sebagainya. Biasanya lama penndidikannya selama 3 tahun.
Pendidikan umum di tatsuno dibagi dalam tiga jurusan yaitu jurusan pertama adalah jurusan bahasa yang merupakan course untuk melanjutkan ke perguruan tinggi fakultas bahasa, akademika atau bercita-cita menjadi pegawai negeri. Jurusan kedua adalah jurusan sains yang mempersiapkan siswa untuk meneruskan ke perguruan tinggi jurusan sains. Dan yang ketiga adalah jurusan kesejahteraan dan keluarga yaitu jurusan yang mempersiapkan siswa untuk meneruskan ke perguruan tinggi jurusan social kemasyarakatan.
Pendidikan kejuruan di Tatsuno adalah pendididkan bisnis yang menjadi tiga jurusan akuntansi, jurusan informatika dan kejuruan manajemen.[10]
4.         Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi di jepang biasanya di tempuh selama 4 tahun kecuali bidang kedokteran dan kedokteran gigi. Di Jepang ada empat jenis pendidiakn tinggi, yaitu:
a.         Universitas (digaku) 4 tahun
b.        Akademi teknologi (tanki-dagaku) 5 tahun, minimal 167 kredit
c.         Sekolah tinggi teknik (koto-senmon-gakko)
d.        Sekolah kejuruan (senmon-gakko)
Jumlah perguruan tinggi dan mahasiswa asing pada tahun 1996 di Jepang terdapat 576 universitas yang terdiri dari 98 universitas negeri, 53 universitas yang dimiliki pemerintah daerah atau organisasi public local dan 425 universitas swasta. Serta 598 akademik dan 96 sekolah tinggi yang dikelola pemerintah pusat, 54 pemerintah daerah dari 498 swasta.


5.         Pendidikan pasca sarjana
Pendidikan pasca sarjana di bagi menjadi dalam dua kategori yaitu master’s degree (S2) berlangsung sekitar 2 tahun dan doctor’s degree (S3) berlangsung selama 5 tahun.[11]

F.        Perbedaan Antar Lembaga Pendidikan Milik Swasta dan Negeri
Pendidikan di Jepang berada di bawah pengelola tiga lembaga, yaitu pemerintah pusat, daerah dan pihak swasta. Sebagian besar pendidikan di Jepang tidaklah mahal dan tidak ada diskriminasi antara siswa yang bersekolah di pemerintah atau Negara maupun yang bersekolah di swasta. Pemerintah (negeri) dan swasta memberikan pendidikan gratis untuk siswa-siswa yang tidak mempunyai selama bersekolah 9 tahun yaitu 6 tahun di sekolah dasar dan 3 tahun di sekolah menengah pertama. Kedua lembaga tersebut juga memberikan beasiswa bagi pelajar-pelajar yang berprestasi.


[1] H.M. Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan, (Jakarta: Golden Terayon Press, 1986), Cet. I, h. 89
[2] Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi edisi baru, (Jakarta: Ichtiar baru Van Hoeve, 1997), Jilid III
[3] Abd. Ranchman Assegaf, Internasional Pendidikan, Sketsa Perbandingan Pendidikan di Negara Islam dan Barat, ( Yogyakarta: Gema Media, 2003), h.172
[4] Redaksi Ensiklopedi Indonesia, Ensikopedi Indonesia seri Geografi Asia, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997), h. 130
[5] http://Id. Wikipedia. Org/wiki/Jepang
[6] Abdurrahman Assegaf, Op. Cit., h. 188
[7] I.N. Thut dan Don Adams, Pola-Pola Pendidikan Dalam Masyarakat Kontemporer, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), Cet. I, h. 480
[8] http://www.depdiknas.go.id/jurnal27/sistem-pendidikan-di-Jepang.htm
[9] http://nita3life.blog.friendstar.com/200/10/kurikulum-pendidikan-jepang.
[10] http://murniramli.wordpress.com/penjurusan_sma_di_Jepang/
[11] Abdurrahman Assegaf, Op. Cit., h. 179

Tidak ada komentar:

Posting Komentar